KETAHANAN NASIONAL
Latar Belakang
Terbentuknya negara Indonesia dilatar
belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.Sudah sejak lama Indonesia menjadi
incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat
dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak.Kenyataannya ancaman
datang tidak hanya dari luar,tetapi juga dari dalam.Terbukti, setelah
perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI,ancaman dan gangguan dari
dalam juga timbul,dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis.Meski
demikian,bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara
kesatuan Indonesia.Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak
geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan
memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai.
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah
dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adadnya tekad bersama-sama menggalang
kesatuan dan kecintaan bangsa. Berbagai pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku
Selatan), PRRI Permesta dan juga gerakan sparatis di Timor- Timur yang pernah
menyatakan dirinya berintegrasi dengan Indonesia, meskipun akhirnya kenyataan
politik menyebabkan lepasnya kembali daerah tersebut. Ancaman sparatis dawasa
ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau propinsi di Indonesia yang
menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia seperti Aceh, Riau, Irian
Jaya, dan beberapa daerah lain begitu pila beberapa aksi provokasi yang
mengganggu kestabilan kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang
diwarnai nuansa etnis dan agama dan gangguan dari luar adalah gangguan dari
negara lain yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih berada di didalam
wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain. Bangsa Indonesia telah
berusaha menghadapi semua ini dengan semangat persatuan dan keutuhan, meskipun
demikian gangguan dan ancaman akan terus ada selama perjalanan bangsa, maka
diperlukan kondisi dinamis bangsa yang dapat mengantisipasi keadaan apapun
terjadi dinegara ini.
Landasan Ketahanan Nasional
a)Landasan Idiil:PancasilaNilai-nilai Pancasila telah teruji dandiyakini
kebenarannya sebagai pemersatu bangsa dalam membangundan menata kehidupan
berbangsa serta bernegara yang lebih baik danberdaya saing.
b) Landasan Konstitusional:
UUD 1945 berkaitan dengan segala ketentuan dan aturan tentang
ketatanegaraan/ undang-undang dasar suatu negara,Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) adalah sumber dari segala sumber hukum.UUD
1945 memberikan landasan serta arah dalam pengembangan sistem serta penyelenggaraan
pertahanan negara.Substansi pertahanan negara yang terangkum dalam Pembukaan dan
Pasal-pasal UUD 1945 di antaranya adalah pandangan bangsa Indonesia dalam melihat
diri dan lingkungannya,tujuan negara,sistem pertahanan negara, serta
keterlibatan warga negara.UUD 1945 mereaksikan sikap bangsa Indonesia yang
menentang segala bentuk penjajahan.Bangsa Indonesia akan senantiasa berjuang
untuk mencegah dan mengatasi usaha-usaha pihak tertentu yang mengarah pada
penindasan dan penjajahan. Penjajahan bagi bangsa Indonesia merupakan tindakan
keji yang tidak berperikemanusiaan serta bertentangan dengan nilai-nilai
keadilan.Pertahanan negara tidak dapat dipisahkan dari kemerdekaan yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
c)LandasanVisional:Wawasan
nusantara cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sebagai
satu kesatuan yang utuh.Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia di mana
wilayah Indonesia tersusun dari gugusan Kepulauan Nusantara beserta segenap
isinya sebagai suatu kesatuan wadah serta sarana untuk membangun dan menata
dirinya menjadi bangsa yang berdaya saing tinggi dalam dinamika lingkungan
strategis.
d) Landasan Konsepsional:Ketahanan Nasional berkaitan dengan segala
ketentuan yang mengatur tentang struktur dari sistem pemerintahan suatu negara,
Indonesia = UUD 1945, UU Pokok lainnya (ex: UU Pokok Kejaksaan, UU Pokok
Kepegawaian, dll)
e) Landasan Operasional: DokumenRencanaPembangunan(RPJMN/RPJMD)merupakan suatu konsep dasar tujuan pengelolaan secara menyeluruh dari kehidupan nasional suatu Negara,Indonesia = GBHN.
e) Landasan Operasional: DokumenRencanaPembangunan(RPJMN/RPJMD)merupakan suatu konsep dasar tujuan pengelolaan secara menyeluruh dari kehidupan nasional suatu Negara,Indonesia = GBHN.
Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah suatu kondisi
dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk
ancaman,tantangan,hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun
luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan
integritas,identitas,kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah
konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan
secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45, dan Wawasan
nusantara.
Doktrin yang mendasari
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi
segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang
dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan
kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional
dapat dijelaskan seperti dibawah ini:
•Ketangguhan Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu
dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
•Keuletan Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam
menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
•Identitas Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara
keseluruhan.Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat
yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan
nasional serta dengan peran internasionalnya.
•Integritas Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu
bangsa baik unsur sosial maupun alamiah,baik bersifat potensional maupun
fungsional.
•Ancaman Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau
merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan
politis.
•Hambatan dan gangguan Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan
dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional.
Sifat-sifat Ketahanan Nasional
Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mingkin akan kami jabarkan
seperti dibawah ini :
•Mandiri Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
dan tidak mudah menyerah.Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu
kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata
tergantung oleh pihak lain
•Dinamis Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
•Dinamis Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
•Wibawa Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan
berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa.
Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan
diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas
dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan
nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai
penyelenggara kehidupan nasional.
•Konsultasi dan kerjasama Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai
dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah
pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam
melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada
usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan
dan kekuatan fisik semata.
Hakekat Berdasarkan Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai
berikut:
•Kedudukan:ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang
perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi
kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan
nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil
sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma
pembangunan nasional.
•Fungsi:Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin
dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola
sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat
inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep
doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak
(sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan
timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam
cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar
pembangunan nasional.Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam
pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara
terpadu, yang dilaksanakan sesuai.
Asas – Asas Ketahanan Nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas
tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11):
•Asas kesejahtraan dan keamanan Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat
mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok.
Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan
keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan
nasional.
•Asas komprehensif/menyeluruh terpadu Artinya, ketahanan nasional
mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk
persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
•Asas kekeluargaan Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan,
gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui
adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam
kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
Pengaruh Ketahanan Nasional Terhadap Aspek Yang Berkembang
1.Aspek Ideologi Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan
ajaran yang memberikan motivasi.Ideologi juga mengandung suatu konsep dasar
tentang kehidupan yang diciptakan oleh suatu bangsa.Keampuhan suatu ideologi
tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya, yang dapat memenuhi serta
menjamin segala aspirasi dan kehidupan manusia.
•Ideologi Liberalisme Aliran pikiran perseorangan atau individualistik.
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi manusia yang melekat sejak ia lahir
dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa, kecuali atas
persetujuan yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar
kebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara
mutlak, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan materi
yang melimpah serta didapat secara bebas.
•Ideologi Komunisme Aliran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan
golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan kuat menindas
golongan lemah.Karena itu Karl Marx menyerukan agar kaum buruh mengadakan
revolusi politik untuk merebut kekuasaan dari golongan kapitalis dan borjuis
agar kaum buruh dapat ganti berkuasa dan mengatur negara. Ideologi ini memiliki
beberapa ciri yaitu:
•Menciptakan konflik untuk mengadu golongan tertentu dan menghalalkan segala
cara dalam meraih tujuan.
•Bersifat atheis dan didasarkan pada kebendaan. Bahkan agama dianggap
sebagai racun.
•Bercorak internasional. Komunisme menghendaki masyarakat tanpa
nasionalisme.
•Mencita-citakan masyarakat tanpa kelas. Masyarakat tanpa kelas dianggap
memberikan suasana hidup yang aman dan tenteram.
•Paham Agama Ideologi bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam
kitab suci agama. Negara membina kehidupan keagamaan umat. Negara bersifat
spiritual religius.Dalam bentuk lain negara melaksanakan hukum agama dalam
kehidupannya.
•Ideologi Pancasila Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari
nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu
tumbuh berkembang di Indonesia.
Upaya memperkuat ketahanan ideologi memerlukan langkah pembinaan berikut :
•Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan
serta ditingkatkan.
•Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
•Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
•Istilah Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara perlu
dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk
menjaga persatuan dan kesatuan bangasa.
•Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa perlu dihayati dan diamalkan
secara nyata oleh setiap warga negara Indonesia.
•Pembangunan harus menunjukkan keseimbangan antara fisik material dan
mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme.
•Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan
cara mengintegrasikannya kedalam mata pelajaran lain. Pendidikan moral
Pancasila juga perlu ditanamkan kepada masyarakat luas secara non formal.
2.Aspek Politik Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi
dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang
datang dari dalam maupun luar.
Perwujudan ketahanan dalam aspek politik memerlukan kehodupan politik bangsa yang sehat, dinamis dan mampu memelihara stabilitas politik.
Perwujudan ketahanan dalam aspek politik memerlukan kehodupan politik bangsa yang sehat, dinamis dan mampu memelihara stabilitas politik.
•Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri :
o Sistem pemerintahan berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan
yang bersifat absolut.
o Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun bukan perbedaan mengenai nilai dasar.
o Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun bukan perbedaan mengenai nilai dasar.
o Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam
masyarakat.
o Terjalin komunikasi politik timbak balik antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional.
o Terjalin komunikasi politik timbak balik antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional.
• Ketahanan Pada Aspek Politik Luar Negeri :
o Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama
internasional di berbagai bidang dalam rangka memantapkan persatuan bangsa
serta keutuhan NKRI.
o Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka
meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang serta antara
negara berkembang dengan negara maju sesuai kemampuan demi kepentingan
nasional.
o Citra positif Indonesia perlu ditingkatkan dan diperluas melalui
promosi, peningkatan diplomasi, pertukaran pelajar dan lain sebagainya.
o Perkembangan dunia terus diikuti dan dikaji agar terjadinya dampak
negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional dapat diatasi sedari dini.
o Langkah bersama negara berkembang dengan negara industri maju untuk
memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui
perjanjian perdagangan internasional.
o Peningkatan kualitas SDM perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat secara menyeluruh agar
mereka dapat menjawab tantangan tugas yang mereka hadapi.
o Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional,
seperti melindungi hak warga negara Republijk Indonesia diluar negeri perlu
ditingkatkan.
3. Aspek Ekonomi Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi
kehidupan perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang
sehat dan dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing
tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
• Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan
pembinaan berbagai hal yaitu antara lain :
o sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemaknmuran
dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
o ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism,
etatisme dan monopolistis.
o struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan
dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta jasa.
o pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat
secara aktif.
o pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa
memperhatikan keseimbangan antar sektor dan antar wilayah.
4. Aspek Sosial Budaya Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam
kehidupan sosial budaya bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan
sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat yang rukun bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera. Masyarakat tersebut haruslah mampu menangkal
penetrasi terhadap budaya asing yang tidak sesuai kebudayaan nasional Esensi
pengaturan dan penyelenggaraaan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia yang
demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya Indonesia dimana setiap
warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya
berdasarkan Pancasila.
5. Aspek Pertahanan dan Keamananan Ketahanan pertahanan dan keamanan
yang diharapkan merupakan kondisi daya tangkal yang dilandasi oleh kesadaran
bela negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan memelihara stabillitas
pertahanan dan keamanan negara.
• Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara
Indonesia perlu :
o memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non
fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan.
o sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek
ipoleksosbudhankam sehingga setiap warga negara dapat mengeliminir pengaruh
buruk pada aspek-aspek tersebut.
Apabila setiap warga negara memiliki semangat perjuangan bangsa, sadar serta perduli terhadap pengaruh yang timbul dan dapat mengeliminir pengaruh tersebut, maka ketahanan nasional Indonesia akan terwujud.
Apabila setiap warga negara memiliki semangat perjuangan bangsa, sadar serta perduli terhadap pengaruh yang timbul dan dapat mengeliminir pengaruh tersebut, maka ketahanan nasional Indonesia akan terwujud.
Pembahasan
Umum Ketahanan Nasional Dalam Lingkungan Hidup
Ketahanan nasional hanya dapat terwujud
kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek
social kehidupan, meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan
Hankam.Juga meliputi aspek alam, yaitu Geografi, Penduduk dan Kekayaan Alam.Di
lingkungan Lembaga Ketahanan Nasioanal seluruh segi kehidupan bangsa dinamakan Astra
Gatra, terdiri dari Panca Gatra (social) dan Tri Gatra (Alam).Seluruhnya
itu harus selalu diusahakan untuk memberikan peranannya dalam perwujudan
Kesejahteraan dan Keamanan.
Salah satu pengaruh yang dapat mengancam
ketahanan nasional yaitu kekayaan alam seperti sumber daya energi. Bila kita
mencermati kelangkaan energi yang terjadi saat ini dapat menjadi sebuah ancaman
yang serius bagi Negara kesatuan republik Indonesia di masa yang akan datang.
Dikatakan demikian karena hal tersebut akan dapat mengganggu jalannya
pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan pada akhirnya nanti mengancam
ketahanan nasional.Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan Undang-undang
Dasar 1945, tujuan pembangunan Nasional adalah: Melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum,
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan.
Keamanan nasional yang mendukung suasana
kondusif dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional sangat diperlukan, dimana
sistem keamanan nasional meliputi keamanan individu,kebebasan,jiwa dan harta
individu dan keluarganya; keamanan publik yang berkaitan dengan pemeliharaan
keamanan penyelenggaraan pemerintah Negara,pelayanan dan pengayoman terhadap
rakyat dan masyarakat; keamanan internal yang menyangkut pemeliharaan keamanan
dalam negeri meliputi seluruh perikehidupan rakyat, masyarakat, bangsa dan
Negara; pertahanan nasional yang meliputi pemeliharaan keamanan kemerdekaan
bangsa, kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara dan keamanan vital national
interest pada umumnya.
Pada masa akhir pemerintahan presiden
Suharto Mei 1998 dimana stabilitas politik dan ekonomi di dalam negeri yang
sempat terganggu yang di akibatkan antara lain karena kasus kelangkaan BBM
(Bahan bakar minyak),mungkin dapat terulang kembali kepada masa pemerintahan
SBY dengan diperlihatkan tanda-tanda berupa kecemasan para pelaku ekonomi akan
prospek perekonomian Indonesia di masa yang akan datang akibat naiknya harga
minyak dunia; kepastian penanganan kasus-kasus hukum; kondisi politik dan
keamanan dalam Negara; sehingga mulai munculnya keraguan sebagian masyarakat
terhadap kinerja lembaga-lembaga pemerintahan atau kemampuan pemerintah SBY
mengantisipasi kondisi yang ada ini.
Hal lain yang perlu juga mendapat
perhatian dalam mewujudkan tujuan pembangunan Nasional adalah Lingkungan hidup.
Dalam era globalisasi dan pengalaman buruk yang terjadi seperti “efek rumah
kaca” akibat pembakaran yang melepaskan karbon dioksida(CO2) menipisnya lapisan
ozon akibat gas CFC (clorofluorocarbon) yang terlepas ke udara, terlepasnya
logam berat pada penambangan emas, dan ion-ion menyebabkan kita harus lebih
sadar akan resiko yang membbahayakan kelangsungan kehidupan di bumi ini.
Lebih-lebih lagi,kecepatan berlangsungnya perubahan dalam penggunaan sumber
daya meninggalkan sedikit waktu untuk mengantisipasi dan mencegah dampak yang
tidak diharapkan.
Permasalahan Energi Di
Indonesia meliputi:
Kebutuhan dan penyediaan energy
listrik.Menurut data yang diberikan pada rapat Panitia Teknis Sumber Daya
Energi (PTE) ke 323, kapasitas sistem penyediaan energi listrik masih selalu
lebih rendah dari daya yang dibutuhkan. Dari Neraca Daya sistem Kelistrikan
Indonesia terlihat bahwa beda antara daya yang dibutuhkan dan kapasitas sistem
penyedia daya selalu bertambah besar.Kondisi ini merupakan tantangan yang harus
dihadapi dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber energi yang ada.Neraca Daya
Sistem Kelistrikan Indonesia.
Tantangan penyediaan sumber energi
listrik.Upaya untuk memenuhi kebutuhan energi menurut Kuntoro Mangkusubroto
mempunyai sekurang-kurangnya 6 tantangan berat, yaitu:Memenuhi kebutuhan energi
yang terus meningkat. Pembangunan yang cepat dan dengan jumlah peduduk yang
banyak, membutuhkan dukungan energi baik untuk kegiatan industri, transportasi,
rumah tangga,maupun kegiatan lainnya. Di lain pihak cadangan sumber daya energi
di Indonesia adalah terbatas.
Masalah kesenjangan.Pembangunan juga
memberikan danpak negative yaitu masalah kesenjangan khusunya antara kawasan
barat dan timur serta antara desa dan kota yang belum teratasi sampai saat
ini.Meningkatkan efisiensi energi, intensitas pemakaian energi masih relative
tinggi di bandingkan dengan Negara ASEAN, apalagi dengan negara-negara maju.
Intensitas energy yang tinggi ini menunjukan bahwa kita masih memakai terlalu
banyak energi untuk menghasilkan sejumlah tertentu produksi di banding dengan
Negara tetangga kita.
Meningkatkan kualitas SDM.Kualitas
sumber daya manusia Indonesia relatif masih rendah.Dari segi kemampuan menembus
pasar internasional SDM kita menduduki urutan ke-37, untuk penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi pada urutan ke-45.Pendanaan. Ketersediaan dana kita,
khususnya pemerintah sangat terbatas, sedangkan kebutuhan dana untuk sarana penyediaan
energi meliputi produksi, pengolahan, penyaluran dan distribusi memerlukan dana
besar dan teknologi yang maju.Mewujudkan pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Pembangunan energi yang berwawasan lingkungan memerlukan dukungan
teknologi yang handaal dan memerlukan biaya yang tinggi.
Kebijakan Energi.
Ada
5 kebijakan utama yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan pembangunan energi,
sebagai berikut:
·
Diversifikasi energi
diarahkan untuk penganekaragaman pemanfaatan energi baik yang terbarukan maupun
yang tidak terbarukan untuk mencapai optimasi penyediaan energi nasional dan
mengurangi laju pengrusakan sumber daya hidrokarbon.
·
Intensifikasi energi.
Kegiatan pencarian sumber energi dilaksanakan dengan berkesinambungan melalui
kegiatan survey dan eksplorasi sumber-sumber energi diutamakan untuk
meningkatkan cadangan sumber energi, terutama minyak bumi, gas bumi dan
batubara.
·
Prinsip konservasi
diterapakan pada seluruh tahap pemanfaatan mulai dari pemanfaatan sumber daya
energi samapai pada pemanfaatan akhir.
·
Harga energi sacara
bertahap dan terancam diarahkan untuk makin tertuju kepada pembetukan harga
yang mengikuti mekanisme pasar sesuai dengan nilai ekonominya.
·
Pemanfaatan energi
bersih lingkungan di beri prioritas dengan mengutamakan energi yang memproduksi
pencemar paling rendah, namun layak secara teknis dan ekonomis.
Potensi Sumber Energi
Alternatif
Energi Fosil :Sumber
daya energi di Indonesia yang penting dan mempunyai peran strategis adalah
minyak bumi, gas bumi dan batubara. Pada hakekatnya tiga sumber daya alam ini
adalah sumber daya fosil yang sangat berharga bagi pembangunan nasional, yang
mempunyai fungsi sebagai sumber energi dan bahan baku industri dalam negeri
serta sebagai sumber devisa Negara.
Minyak
Bumi :Sifat-sifat penting dari minyak bumi serta turunannya adalah
1.
Nilai pembakaran yang dinyatakan dalam satuan kilojoule per liter;
2.
Bobot jenis yaitu kerapatan cairan tersebut dibagi dengan kerapatan air pada 60
oF (15,6 oC);
3.
Titik nyala dari suatu cairan bahan bakar adalah temperatur minimum fluida pada
waktu uap yang keluar dari permukaan fluida langsung akan menyala.
4.
Titik lumer daari satu produk minyak bumi adalah temperatur terendah pada mana
suatu minyak atau produk minyak akan mengalir dii bawah kondisi standar.
Beberapa
persoalan yang muncul pada waktu pembakaran bahan bakar minyak adalah:
·
Abu yang dihasilkan
walaupun sangat sedikit sulit membuangnya;
·
Beberapa minyak mentah
mempunyai sulfur yang cukup tinggi dan proses pembungannya mahal;
·
Unsur vanadium yang menyebabkan
korosi yang cepat dari bahan-bahan ferrous.
Gas Bumi/Alam
Gas alam merupakan salah satu bahan
bakar fosil yang terperangkap dalam lapisan batu kapur diatas reservoir minyak
bumi.Gas alam mempunyai nilai pembakaran gravimetrik 55.800 kj/kilogram dan
nilai pembakaran volumentrik 37.00 kj/m3.Gas alamm mempunyai kelebihan
dibanding dengan minyak Merupakan bahan paling mudah terbakar dan bercampur
dengan udara secara baik,Dapat terbakar secara bersih dengan sedikit abu,Mudah
transportasinya. Kekurangannya adalah sulit untuk menyimpan sejumlah besar
energi dalam bentuk gas alam.Pemanfaatan gas alam selama ini sebagian besar
untuk energi yang berorientasi ekspor. Pemanfaatan di dalam negeri sebagai
bahan bakar dan sekaligus sebagai bahan baku industri yang mempunyai nilai
tambah yang tinggi ini perlu di dorong agar dicapai nilai pemanfaatan yang
optimal.
Batubara
Sifat-sifat
penting dari batubara adalah:
·
Kadar sulfur:Sulfur
adalah salah satu elemen pembakaran dalam batubara dan menghasilkan
energi.Hasil pembakaran yakni CO2 adalah bahan polutan utama bagi atmosfir;
Energi Baru
Energi baru adalah
energi yang pada umumnya sumber daya non fosil yang dapat diperbaharui atau di
kelola dengan baik maka sumber dayanya tidak akan habis. Sumber energi yang
termasuk baru adalah energi angin, energi surya dan energy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar